Pages

Minggu, 10 Oktober 2010

TEMPAT WISATA YANG ADA DI LAMONGAN

Wisata Bahari Lamongan
 
 Tanjung Kodok kini telah berubah wajah. Tempat yang dulunya boleh dibilang sepi dikunjungi wisatawan, sekarang telah berubah menjadi salah satu objek wisata andalan Jawa Timur khususnya kabupaten Lamongan. Sebuah kawasan wisata tahap awal seluas 17 hektar telah dibangun guna memenuhi kebutuhan sarana hiburan bagi keluarga Jawa Timur maupun dari seluruh wilayah Indonesia. Kawasan wisata itu dikenal dengan nama Wisata Bahari Lamongan atau Jatim (Jawa Timur) Park II, yang merupakan "saudara kandung" dari Jatim Park I yang berlokasi di kota administratif Batu Malang.
Wisata Bahari Lamongan
Peta fasilitas wisata yang cukup memudahkan pengunjung untuk menuju suatu lokasi
Kawasan wisata ini sepintas memiliki konsep tak jauh beda dengan Pantai Ancol Jakarta. Berbagai sarana hiburan atau permainan tersedia dan bertebaran dilokasi ini. Aneka wisata yang tersedia diantaranya adalah: Banana Boat, Jetski, Permainan Air, Sarang Bajak Laut, Playground, Circuit Go Kart, Bumpers Boat, Planet Kaca, Space Shuttle, Rumah Sakit Hantu, Goa Insectarium, Rumah Kucing, Galeri Kapal & Keong. Sebuah kolam renang yang cukup luas lengkap dengan permainan air tersedia juga disini siap menghibur pengunjung untuk berenang maupun sekedar bermain air. Pasir pantai yang berbutir halus dan berwarna putih kecoklatan juga bisa digunakan untuk berbagai permainan maupun olahraga pantai. Hal yang sangat beda dibandingkan Pantai Ancol Jakarta adalah warna lautnya yang lebih biru, sungguh enak dipandang dan dinikmati dari tepian pantai.
Wisata Bahari Lamongan
Fasilitas kolam renang dengan berbagai permainan air pendukung, tersedia juga di lokasi ini
Tiket masuk saat lebaran 2005 kemarin dibagi dalam dua harga yakni 25.000 dan 40.000 untuk tiap pengunjung. Harga tersebut merupakan tiket terusan untuk menikmati berbagai fasilitas yang ada, tanpa perlu membayar lagi. Bedanya, tiket dengan harga 40.000 telah mencakup semua fasilitas sedangkan yang 25.000 hanya mencakup beberapa objek saja. Dibagian luar, berbagai tempat belanja khas Jawa Timur dalam bentuk souvenir shop juga telah disediakan, termasuk juga pasar ikan, buah dan sayur serta pasar hidangan yang dibuka mulai pukul 09:00 pagi hingga pukul 21:00. Area parkir mobil yang ada cukup luas, siap menampung berbagai jenis kendaraan yang hendak datang berkunjung.
Wisata Bahari Lamongan
Wahana permainan yang bisa dipakai langsung tanpa dipungut biaya apapun
Pembangunan hotel berbintang tiga dengan kapasitas 50 60 kamar tengah disiapkan dan hampir selesai dibangun. Disamping itu, sebuah hotel dengan kapasitas 500 pengunjung disiapkan pula sebagai barak penginapan dimana pengunjung bisa menginap lima sampai 15 orang sekaligus dalam satu kamar. Rata rata pengunjung berasal dari daerah daerah yang ada di Jawa Timur seperti Tulungagung, Nganjuk, Kediri dan Blitar. Pengunjung yang datang semakin berkembang dengan trend terakhir kunjungan wisatawan domestik berasal dari Jawa Tengah dan Yogyakarta semakin meningkat. Saat libur lebaran 2005, tak sedikit kendaraan dengan plat nomor kendaaran mobil daerah Jawa Barat, (Jakarta, Bandung, Bogor) ikut memenuhi area parkir kawasan ini. Suatu hal yang membuktikan bahwa kawasan wisata ini telah semakin dikenal oleh pengunjung dari berbagai tempat di Indonesia.
Wisata Bahari Lamongan
Dermaga, tempat dimana pengunjung bisa mencoba berbagai fasilitas rekreasi laut sejenis jet ski, banana boat, bumpers boat dan sebagainya
Kurang lebih 200 meter dari objek Wisata Bahari Lamongan, terdapat pula objek gua alam yang cukup terkenal di Indonesia, yakni Gua Maharani. Objek wisata ini disatukan dan menjadi bagian dari satu paket wisata bahari. Sebuah jaringan kereta gantung kelak akan menjadi sarana penghubung antar keduanya. Tentunya hal ini akan semakin menambah daya tarik dan keuntungan sendiri bagi pemerintah daerah setempat baik berupa pemasukan dalam bentuk uang, maupun lapangan kerja. Mengingat dari 380 pekerja yang ada 60 persen diantaranya adalah pemuda Lamongan lulusan SLTA dan perguruan tinggi.
Tanjung Kodok memang telah berubah, lokasi yang dulunya terkenal sebagai salah satu tempat melihat kemunculan bulan baru (hilal) sebagai penanda awal bulan Syawal Lebaran Idul Fitri, kini telah bertambah lagi menjadi suatu kawasan yang memiliki berbagai fasilitas wisata. Sebuah tulisan dekat pintu masuk terpampang jelas berisi "Setiap tahun, kami menambah tiga fasilitas wisata baru", nampaknya semakin menunjukkan bahwa objek wisata ini akan terus berkembang. Dan itu berarti karang batu yang meyerupai kodok (dasar penamaan lokasi ini Tanjung Kodok), tidak lagi sendirian duduk ditepi pantai menghadap lautan lepas, karena tepat dibelakangnya, telah berdiri objek wisata terkemuka di Jawa Timur, Wisata Bahari Lamongan.

 Goa Maharani

Istana Maharani, demikian goa ini dinamakan oleh Bupati Lamongan R. Mohamad Faried, SH sesuai dengan kecantikan sinarnya dan berdasarkan usulan salah seorang pekerja penemu goa atas mimpi istrinya. Goa Istana Maharani ditemukan oleh 6 penggali tanah coral bahan phosphat dan pupuk dolomit yaitu Sugeng dan kawan - kawan dengan mandor Nyoto pada tanggal 6 Agustus 1992. Luasnya kurang lebih 2. 500 m2 dengan kedalaman 25 m dari permukaan tanah. Nama maharani lahir dari mimpinya istri Nyoto. Malam sebelum ditemukannya goa, dia bermimpi melihat cahaya bunga- bunga yang sangat indah berwarna - warni yang di jaga oleh dua ekor naga raksasa bermahkota. Dua ekor naga tersebut kini divisualkan berbentuk dua patung naga dengan dua burung garuda penjaga pintu masuk goa yang disebut Gerbang Paksi Tatsoko.
Di dalam Goa memang terdapat stalaktit - stalagmit yang menyerupai singgasana Maharaja, flora dan fauna,.. yang sangat indah bersinar - sinar seperti mutu manikam intan baiduri. Dari tetesan air bebatuan gamping yang menyerupai karang sejak jutaan tahun yang lalu secara alami endapannya mengkristal membentuk berbagai perwujudan yang sangat mengagumkan. Sungguh merupakan keajaiban dunia tanda Kebesaran Tuhan.
Stalaktit dan stalagmit tersebut ada yang disebut Lingga Pratala (menyerupai alat vital laki - laki), Yoni Pratiwi (alat vital perempuan), Cempaka Tirta (bunga kanthil), Karang Raja Kadal (menyerupai dinosaurus), Selo Gajah (menyerupai kepala gajah), bunga Mawar, pohon Beringin dan berbagai bentuk lainnya yang teramat unik dan indah.
Menurut cerita mimpi setelah semedhi beberapa penduduk, didalam goa sering terlihat puteri cantik seperti Roro Ayu Mantili dari kerajaan fiksi Madangkara diiring dua dayang dan punggawa. Namun melihat struktur dan berbagai bentuk stalaktit dan stalagmit didalam goa ada yang melukiskan seperti Keraton Kiskendo.Memang apabila wisatawan termenung sebentar tentang keajaiban alam yang terpatung karikatural dalam goa, berbagai imajinasi luar biasa akan bermuncuIan sehingga mendorong orang untuk selalu berkunjung kembali ke goa Istana Maharani.Lokasi wisata ini berhadapan dengan WBL terletak di seberang jalan.


Waduk gondang terletak di Desa Gondang Lor dan Desa Deket Agung Kecamatan Sugio, sekitar 19 Km ke arah barat kota Lamongan. Selain fungsi utamanya sebagai tempat irigasi bagi persawahan dan pertambakan masyarakat Lamongan, waduk Godang juga dijadikan sebagai tempat objek wisata.
 
Waduk Gondang
 
Ditempat Wisata yang penuh pepohonan ini, juga dilengkapi dengan sarana bermain anak-anak, bumi perkemahan, kebun binatang mini yang dihuni oleh Rusa, Orang Hutan, Kera, burung Garuda, Merak, Ular dan satwa lainnya. Di waduk Gondang juga terdapat perahu wisata, sepeda air yang dapat digunakan untuk mengelilingi waduk sambil menikmati keindahan perbukitan dan pepohonan jati, serta sarana pemancingan bagi mereka yang gemar memancing.
Tidak jauh dari Waduk Gondang terdapat makam Dewi Sekardadu, putri Adipati Blambangan yang diperistri oleh Kanjeng Maulana Iskak. Oleh masyarakat Gondang dan sekitarnya, Makam Dewi Sekardadu dikenal sebagai Makam Mbok Rondo Gondang sebagai ibu dari Joko Samudro atau Sunan Giri. Makam yang terletak di tepi jalan sebelah timur Waduk Gondang ini ditemukan pada tahun 1911, kemudian dilakukan pemugaran pada tahun 1917.

RUMAH MAKAN YANG ADA DI LAMONGAN

*

Depot 2R Jl. Lamongrejo, Lamongan.soto
*

Depot Asih Jaya Putra Jl. Panglima Sudirmn 17 18, Lamongan.
*

Depot Kita Soto Supini Jl. Laras Liris 98 Lamongan.
*

Depot Sekawan Jl. Jaksa Agung Suprapto Lamongan.
*

Depot Makmur Jaya Jl. Jaksa Agung Suprapto Lamongan.
*

Depot Veve Jl. Kombespol M Duryat Lamongan
*

Depot Nasi Goreng Jl. Jaksa Agung Suprapto Lamongan.
*

Depot Mandala Jl. Panglima Sudirman, Lamongan.
*

Depot Mic Mac Jl. Ki Sarmidi lamongan, Jl. Ahmad Yani.
*

Rumah Makan Mira Jl. Raya Babat.
*

Depot Kita Jl. Raya Babat.
*

Depot Kaliotik Jl. Jaksa Agung Suprapto (Jawa Timuran, Prasmanan).
*

Depot Asih Jl. Panglima Sudirman 75.
*

Depot Ridho Jl. Raya Bojonegoro Babat.
*

Rumah Makan LLI Jl. Raya Plaosan.

KULINER KHAS LAMONGAN

Tahu Campur
Bagi anda yang belum familiar dengan tahu campur khas Lamongan, petama kali mengkonsumsinnya anda akan merasakan sensasi rasa sedikit pahit dan pedas yang begitu terasa dari kuah petis yang digunakan. Namun bila anda menikmati untu kedua kalinya atau lebih, maka sensasi tersebut akan membuat anda ketagihan. Kuah yang terlihat kental dan berwarna hitam pekat juga terbuat dari petis. Petis sendiri merupakan produk sampingan pengolahan ikan/hasil laut ( udang, pindang, kupang) yang dipanasi hinnga cairan kuah menjadi kental seperti saus yang lebih padat. Untuk pembuatan tahu campur khas Lamongan, biasanya digunakan petis yang terbuat dari udang.



Soto Lamongan berbeda denga soto yang lain. Soto Lamongan menggunakan poya, yaitu taburan yang terbuat dari kerupuk udang, udang, dan bawang yang digoreng terlebih dahulu kemudian dihaluskan dengan cara ditumbuk. Kuah soto Lamongan pada mulanya termasuk kuah bening, namun pada perkembangannya ditambahkan ikan bandeng sehingga bumbu kuah sehingga kuah menjadi keruh.
Soto Lamongan

Soto Lamongan berbeda denga soto yang lain. Soto Lamongan menggunakan poya, yaitu taburan yang terbuat dari kerupuk udang, udang, dan bawang yang digoreng terlebih dahulu kemudian dihaluskan dengan cara ditumbuk. Kuah soto Lamongan pada mulanya termasuk kuah bening, namun pada perkembangannya ditambahkan ikan bandeng sehingga bumbu kuah sehingga kuah menjadi keruh.
Gurih, segar dan sedikit masam, inilah komentar pertama ketika menikmati soto lamongan. Soto Lamonga dilengkapi dengan telur. Kuahnya yang beerwarna agak kuning dipadukan denga hijau seledri dan daun bawang. Kelezatan soto Lamongan ini akan membuat anda setuju dengan sebutan soto Lamongan adalah rajanya soto
  Kikil

Kikil merupakan bagian dari kaki sapi atau kambing, bentuknya seperti kulit tebal dan menyelimuti tulang dan jari jari kaki. Bagi para penikmat kikil, keasyikan tersendiri dari menikmati kikil adalah tekstur kikil yang agak liat. Sebanding dengan kelezatannya, memasak kikil memerlukan kesabaran dan ketelatenan tersendiri. Kikil menjadi spesial di Lamongan disebabkan karena di depot-depot banyak dijumpai makanan yang menggunakan bahan kikil sebagai bahan utamanya, seperti soto kikil atau rawon kikil.
Soto kikil merupakan varian dari soto daging. Perbedaan diantara keduanya hanya terdapat pada bahan utama yaitu kikil serta tidak digunakannya poya seperti soto Lamongan. Sementara itu rawon kikil juga memiliki perbedaan hanya terletak pada bahan utamanya saja.

Nasi Boran
Istilah nasi Boran diambil dari wadah nasi yang disebut Boran, yaitu semacam keranjang yang terbuat dari bambu yang berbentuk lingkaran pada bagian atas dan persegi pada bagian bawahnya dengan empat penyangga disetiap sudutnya. Masakan ini terdiri dari nasi putih atau nasi jagung, dan berbagai macam lauk pauk seperti ayam goring, udang, tempe, tahu, telur asin, uretan (bakal calon telur), ikan bandeng, ikan kutuk dan ikan sili yang dicampur dalam sambal kuah yang pedas asam, urapan sayur, gimbal gorengan, dan ditambahkan rempeyek.
Nilai khas dari nasi Boran adalah terletak pada resep sambalnya. Ada dua jenis sambal yang digunakan, yaitu sambal kuah dan sambal urap. Selain terletak pada sambalnya, kekhasan nasi Boran juga terletak pada lauk pauknya. Ada 3 jenis lauk yang menjadi ciri khas nasi Boran, yaitu ikan bandeng, ikan kutuk, dan ikan sili.
WINGKO
Wingko adalah sebuah kudapan yang berbentuk bulat pipih, dengan aroma harum, memadukan rasa manis gula dan gurihnya kelapa. Kecamatan Babat merupakan tempat pertama kali dibuat sehingga namanya Wingo Babat. Wingko Babat sangat cocok untuk dijadikan oleh-oleh khas Lamongan.
Wingko dapat dibuat dengan alat dan bahan yang sederhana dan mudah diperoleh. Wingko dibuat dari kelapa muda parut, tepung ketan, dan gula pasir. Pada mulanya Wingko dibuat dengan rasa alami kelapa dan gula saja, kini wingko dapat diperoleh dengan berbagai rasa. Aromanya yang harum khas kelapa dengan rasa manis dan gurih memang memberikan rasa tersendiri.

KEBUDAYAAN KHAS LAMONGAN

PENGANTIN BEKASRI
Daerah lamongan memiliki tradisi sendiri dalam melaksankan upacara pernikahan, pernikahan di Lamongan ini disebut pengantin bekasri. berasal dari kata bek dan asri, bek berarti penuh, asri berarti indah/menarik jadi bekasri berarti penuh dengan keindahan yang menarik hati. pada dasarnya tahapan dalam pengentin bekasri dapat dijadikan dalam empat tahap yaitu tahap mencari mantu, tahap persiapan menjelang peresmian pernikahan, tahap pelaksanaan peresmian pernikahan dan tahap setelah pelaksanaan pernikahan.



 Tahap mencari mantu terdiri dari beberapa kegiatan yaitu, (1) ndelok/nontok atau madik/golek lancu. (2) nyotok/ganjur atau nembung gunem. (3) nothog/dinten atau negesi. (4) ningseti/lamaran. (5) mbales/totogan. (6) mboyongi. (7) ngethek dina. Tahap persiapan menjelang peresmian pernikahan meliputi, (1) repotan (2) mbukak gedhek atau mendirikan terop (3) ngaturi atau selamatan. Tahapa pelaksanaan peresmian pernikahan terdiri dari (1) ijab kabul atau akad nikah (2) memberikan tata rias atau busana pengentin (3) upacara temu pengantin (4) resepsi. Tahapan setelah peresmian pernikahan yang merupakan tahapan terakhir adalah sepasaran.



Semua kegiatan masing-masing tahapan ini dapat dilaksanakan secara penuh tetapi juga dapat dilaksanakan kegiatan-kegiatan yang dianggap penting dan disesuaikan dengan situasi kondisi lokal setempat. Pada tahapan pelaksanaan kegiatan, kedua pengantin merupakan pusat perhatian semua tamu yang hadir, pengantin perlu dirias dan diberi busana yang lain dari busana sehari-hari. tata rias dan busana pengantin bekasri memiliki keunikan tersendiri yang pada dasarnya meniru busana raja dan permaisuri atau busana bangsawan. Karena daerah Lamongan pada jaman kerajaan Majapahit merupakan wilayah yang dekat dengan ibukota Majapahit, maka busana yang ditiru dengan sendirinya adalah busana raja dan permaisuri Majapahit.
TARI TURUNGGO SULAH
 
Tari ini menggambarkan sekelompok prajurit berkuda yang sedang berlatih. Mereka terlihat sangat lincah. Tari ini merupakan pengembangan dari kesenian Kepang Dor yang bertujuan untuk melestarikan kesenian-kesenian yang masih sangat banyak di Kabupaten Lamongan.
Tari Turonggo Solah juga berasal dari Lamongan. Tari Turonggo dapat ditampilkan dalam bentuk tunggal, berpasangan, atau secara kelompok. Tema yang dipergunakan Tari Turonggo Solah adalah tema pendidikan, yang dilatar belakangi dari Tari Kepang Jidor. Dalam penampilannya, Tari Turonggo Solah memiliki dua gaya, yaitu gaya feminim dan gagah. Penarinya membawa properti kuda-kudaan atau kuda lumping yang terbuat dari bahan bambu.Tari Turonggo Solah berkarasteristik gerakannya lincah dan gagah.
Tarian ini sering disajikan sebagai tari pertunjukkan dengan iringan musik gamelan jawa, akan tetapi yang lebih dominan adalah alat musik jidor. Busana penari memakai gaya Jawa Timuran
( Gaya Surabayaan).

Perlengkapan Tari :
  • Ikat kepala
  • Jamang
  • Baju
  • Celana
  • Kalung
  • Post dekker
  • Stagen
  • Sabuk
  • Rapek
  • Ilat - ilatan
  • Kain waron
  • Kain panjang
Jenis alat musik untuk mengiringi tarian Turonggo Solah nyanyian atau vokal manusia seperangkat gamelan jawa berlaras slendro atau pelog.(http://ajeng100894.blogspot.com/2009/05/tari-turonggo-solah.html)
 TARI CAPING NGANCAK

Tari ini menceritakan tentang kehidupan masyarakat Lamongan yang sebagian besar adalah masyarakat petani. Tari ini menggambarkan proses para petani yang sedang bekerja mulai dari menanam, merawat, hingga memanen.
Prestasi tari : Fenomenal, itulah kata yang pantas diucapkan terkait prestasi Lamongan beberapa tahun terakhir ini di bidang seni tari. Buktinya, satu lagi tari produk Lamongan, yakni Caping Ngancak berhasil menjadi juara I dalam festival seni tari siswa tingkat nasional di Bandung Kamis (24/7) malam.
Tari Caping Ngancak maju ke bandung mewakili Jawa Timur dan akhirnya mampu menyisihkan kontestan lain dari 33 propinsi se-Indonesia. Sebelum terpilih menjadi juara tari Caping Ngancak masuk lima besar. Diantaranya bersaing dengan Provinsi Banten, Jawa Barat, Sumatera, dan Kalimantan selatan.
Dalam pelaksanaan lomba kemarin para siswi SMPN 1 Kembangbahu dihadapkan pada para juri yang berasal dari STSI Bandung, IKJ, dan Departemen Pendidikan nasional (Depdiknas) sebagai pelaksana festival. Acara ini berlangsung 23 dan 24 juli di STSI Bandung, dibuka oleh Wakil Gubernur Jabar Dede Yusuf.
Tari Caping Ngancak menceritakantentang kehidupan dan kegiatan sehari-hari petani. Antara lain, berangkat dari rumah, bertanam padi, hingga panen. Tari ini disusun sekitar April lalu. sebulan setelah diciptakan diikutkan dalam festival budaya Adikara II di malang dan meraih tiga dari lima nominasi disediakan.
TARI SILIR - SILIR

Satu lagi seni tari asal Lamongan mempersembahkan prestasi membanggakan, setelah tari nasi boranan berhasil menjadi juara umum lomba seni tari se-Jawa Timur, tari Silir-silir kembali mengangkat nama Lamongan dalam bidang seni tari setelah tarian yang dibawakan siswi SMPN 1 Tikung dinilai sebagai yang terbaik se-Jawa Timur.
Seperti namanya tari silir-silir merupakan rangkaian perwujudan angin yang bertiup lembut. Angin tersebut berasal dari lambaian lembut kipas para penarinya. Oleh sebab itu tari silir-silir diperagakan oleh penari dengan membawa kipas.
Tarian silir-silir diciptakan oleh Tri Kristiani seorang guru di SMPN 1 Tikung, ia mengaku menyelesaikan rangkaian gerakan tari tersebut selama sebulan. Kemudian ia mengajarkannya kepada para siswinya, yang kemudian diputuskan untuk tampil di festival seni tari tingkat Jawa Timur.
Mengenai ide penciptaan tarian silir-silir itu, Tri Kristiani mengatakan, ide seni tari tersebut muncul dari kondisi alam Lamongan yang panas sering membuat kegerahan. Karena itu, baik yang dirumah, di sekolah, atau di pasar sekalipun orang sering kipas-kipas karena kepanasan. Sedangkan selama proses penciptaan beberapa masukan dari rekan Tri Kristiani juga membuat rangkaian seni tari ini semakin bagus. Selain itu ia juga berkoordinasi dengan penata busana Ninin dan penata musik Purnomo, sehingga terciptalah seni tari silir-silir yang akhirnya menjadi yang terbaik se-Jatim.
Tari Silir-Silir diangkat dari sebuah kondisi alam Kota Lamongan yang panas. Para remaja berkumpul, bercanda ria sambil menikmati tiupan angin yang berasal dari kipas yang dibawanya.

TARI SINAU

Tari ini menceritakan sekelompok anak yang sedang menimba ilmu agama Islam, atau biasa disebut mengaji. Mereka berbondong bondong untuk mempelajari agama Islam, yang merupakanb tradisi masyarakat Lamongan untuk menimba ilmu agama sejak dini.

SEGO BORAN


Tari BORAN (Sego Boran) adalah penggambaran suasana kehidupan para penjual Nasi Boran di Kabupaten Lamongan dalam menjajakan dagangannya dan berinteraksi dengan pembeli. Kesabaran, gairah, dan semangat serta ketangguhan adalah smangat mereka dalam menghadapi ketatnya persaingan dan beratnya tantangan hidup untuk mencukupi kebutuhan keluarganya. Iwak kutuk, sambel, sili, plethuk, peyek, gimbal, empuk adalah ciri khasku, Nasi Boran khas Lamongan.
Penata Tari : Ninin Desinta Y, S.Sn
Penata Iringan : Sarono, S.Sn
Prestasi Tari Boran :
Tari Boran digarap pada tahun 2006 untuk mengikuti FESTIVAL KARYA TARI JAWA TIMUR (FKT JATIM) di Taman Krida Budaya Malang pada tanggal 28 Juli 2006. Dalam FKT JATIM 2006 tersbut Tari Boran meraih 7 dari 8 kategori yang dinominasikan, yaitu :
  1. 3 penata tari unggulan
  2. Penata tari terbaik
  3. 3 penata rias busana unggulan
  4. Penata rias dan busana terbaik
  5. 5 penyaji unggulan
  6. Penyaji terbaik antar wilayah Parama Nitya gatra budaya Purwa
  7. Penyaji terbaik
Dengan menyabet gelar Juara Umum maka Kabupaten Lamongan mewakili Jawa Timur untuk maju ke tingkat Nasional.
Pada tanggal 14 Agustus 2007 Tari Boran maju ke tingkat Nasional dalam even PARADE TARI NUSANTARA 2007 di Sasana Langen Budaya TMII Jakarta, dibawakan oleh 8 penari.
Dalam even ini Tari Boran mewakili Jawa Timur kembali meraih Juara Umum dengan meraih 8 dari 9 nominasi, yaitu :
  1. 5 penata tari unggulan
  2. 5 penata musik unggulan
  3. 5 penata rias busana unggulan
  4. Penata tari terbaik
  5. Penata musik terbaik
  6. Penyaji unggulan antar wilayah Jawa Bali
  7. 10 penyaji unggulan
  8. Penyaji terbaik.
Dengan meraih gelar juara umum maka Propinsi Jawa Timur kembali membawa PIALA BERGILIR IBU TIEN SOEHARTO untuk ketiga kalinya.

TARI MAYANG MADU 

Tari ini menceritakan tentang perjalanan Wali Songo yang menyebarkan agama Islam di Pulau Jawa. Penyebarannya melalui kesenian, salah satunya dengan musik. Musik yang dipakai adalah Singo Mengkok. Tari mayang Madu berasal dari daerah Lamongan. Tari ini biasa ditampilkan dalam bentuk tari tunggal, tari kelompok, maupun tari massal.
Tari Mayang Madu mempunyai konsep islami dan tradisional, karena Tari Mayang Madu diilhami dari kegigihan syiar agama islam di Lamongan yang disebarkan oleh Sunan Drajat dengan cara menggunakan gamelan sebagai medianya. Gamelan Sunan Drajat terkenal dengan sebutan gamelan "Singo Mengkok". Latar belakang Sunan Drajat menggunakan media seni karena pada saat itu masyarakat banyak yang masih memeluk agama Hindu, Budha dan pengaruh dari kerajaan Majapahit.
Nama tari Mayang Madu diambil dari sejarahnya Raden Qosim yang memimpin dan memberi teladan yang baik untuk kehidupan di Desa Drajat Paciran. Lalu Sultan Demak ( Raden Patah ) memberi gelar kepada Raden Qosim yaitu "Sunan Mayang Madu" pada tahun 1484 Masehi. Untuk mengenag jasa perjuangan Sunan Mayang Madu ( Raden qosim ), maka tarian khas Lamongan disebut dengan Tari Mayang Madu, agar masyarakat Lamongan tergugah hatingya untuk tetap meneruskan perjuangan Sunan Mayang Madu dalam menyebarkan agama islam.
Penata Tari : Arif Ansori.
Penata Musik : Suwandi S,Sn.
Busana Tari Mayang Madu:
  • Kerudung Polos+kerudung biasa
  • Hiasan Kerudung
  • Anting-anting
  • Baju berlengan panjang
  • Sabuk
  • Epek
  • Kemben
  • Rok panjang
  • Celana
Keunikan Tari Mayang Madu:
  • Improfisasi pada gerak bagian pertama
  • Gerak tari bisa juga menggunakan lagu shalawatan
  • Musik gamelan dan shalawatan teradu dengan musik rebana
  • Busana sesuai dengan nuansa islami
  • Sifat Tarinya lemah lembut, gemulai, dan juga pejuang
  • Rias wajah cantik karena berkarakter putri

 
Tari Caping Ngancak 
 
Tari ini menceritakan tentang kehidupan masyarakat Lamongan yang sebagian besar adalah masyarakat petani. Tari ini menggambarkan proses para petani yang sedang bekerja mulai dari menanam, merawat, hingga memanen.
Prestasi tari : Fenomenal, itulah kata yang pantas diucapkan terkait prestasi Lamongan beberapa tahun terakhir ini di bidang seni tari. Buktinya, satu lagi tari produk Lamongan, yakni Caping Ngancak berhasil menjadi juara I dalam festival seni tari siswa tingkat nasional di Bandung Kamis (24/7) malam.
Tari Caping Ngancak maju ke bandung mewakili Jawa Timur dan akhirnya mampu menyisihkan kontestan lain dari 33 propinsi se-Indonesia. Sebelum terpilih menjadi juara tari Caping Ngancak masuk lima besar. Diantaranya bersaing dengan Provinsi Banten, Jawa Barat, Sumatera, dan Kalimantan selatan.
Dalam pelaksanaan lomba kemarin para siswi SMPN 1 Kembangbahu dihadapkan pada para juri yang berasal dari STSI Bandung, IKJ, dan Departemen Pendidikan nasional (Depdiknas) sebagai pelaksana festival. Acara ini berlangsung 23 dan 24 juli di STSI Bandung, dibuka oleh Wakil Gubernur Jabar Dede Yusuf.
Tari Caping Ngancak menceritakantentang kehidupan dan kegiatan sehari-hari petani. Antara lain, berangkat dari rumah, bertanam padi, hingga panen. Tari ini disusun sekitar April lalu. sebulan setelah diciptakan diikutkan dalam festival budaya Adikara II di malang dan meraih tiga dari lima nominasi disediakan.

Tari Kiprah Bahlun
 
Tari ini merupakan tari pembuka dalam kegiatan kesenian tayub khas Lamongan. Tari ini menceritakan tentang ucapan rasa syukur terhadap Tuhan Yang Maha Esa.


Tari Sinau


Tari ini menceritakan sekelompok anak yang sedang menimba ilmu agama Islam, atau biasa disebut mengaji. Mereka berbondong bondong untuk mempelajari agama Islam, yang merupakanb tradisi masyarakat Lamongan untuk menimba ilmu agama sejak dini.
 

Sample text

Sample Text